Hubungan sosial & kesehatan...
Hubungan sosial yang indah dan membahagiakan, sangat berkontribusi pada kesehatan seseorang. Hal ini terbukti pada orang-orang yang mempunyai hubungan penuh kasih sayang, saling menghormati, saling berbagi dan mencukupi baik secara fisik dan emosional jarang didera rasa nyeri.
Happy mood, rilex, tenang & bahagia mampu memproduksi endorphine, yaitu "morfin" alamiah yang menjadi 'tabungan' tubuh untuk bertahan bila sewaktu-waktu mengalami sakit atau stress. Hormon ini lebih ampuh dari kortisol yang hanya memberi easa 'aman' sesaat. Endorphin memperkaya manusia menjadi lebih sabar, kreatif dan legowo.
Sumber: dr. Tan Shot Yen, M.Hum, dalam tabloid Nyata, 1 April 2011.
Kamis, 20 Agustus 2009
Sehat dengan Berakhlak Mulia
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setiap orang ingin dijauhkan dari azab Allah SWT, terutama yang berupa sakit. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar dari kita kadang ditimpa musibah berupa sakit jantung, sakit gigi, sesak nafas, gagal ginjal, diabetes dan lain sebagainya. Kalau sudah menderita begini, kita sering bingung bagaimana mengobatinya. Padahal jawabannya ada dekat dengan kita. Ya… itulah Al Qur’an.
Al Qur’an telah difirmankan oleh Allah SWT sebagai “ Syofaulimafissudur” (penyembuh penyakit di dalam dada). Jika kita bisa mengamalkan Al Qur’an dengan baik, insyaAllah penyakit kita akan sembuh. Masalahnya adalah bagaimana caranya agar terjadi hal tersebut.
Al Qur’an telah difirmankan oleh Allah SWT sebagai “ Syofaulimafissudur” (penyembuh penyakit di dalam dada). Jika kita bisa mengamalkan Al Qur’an dengan baik, insyaAllah penyakit kita akan sembuh. Masalahnya adalah bagaimana caranya agar terjadi hal tersebut.
Sesungguhnya Allah Yang Maha Rahman dan Rahim menciptakan apa yang ada di alam semesta penuh dengan perhitungan/takaran. Segala kejadian yang ada di alam semesta ini tidak ada satupun yang luput dalam pandangan Allah.
Allah yang Maha Rahman dan Rahim telah mengutus seorang rasul yang akan mengajarkan bagaimana manusia menjalani kehidupan ini, agar kebahagiaan hidup di dunia dan akherat akan tercapai. Allah telah mengutus para nabi – nabi, dari nabi Adam sampai nabi Muhammad SAW, semua itu dilakukan oleh Allah tidak lebih dari sifat Rahman dan Rahimnya Allah guna menyelamatkan manusia dari hal – hal yang menghancurkan dirinya.
Nabi Muhammad diutus Allah menjadi penutup para nabi dan Membawa Al-qur’an sebagai petunjuk dan pedoman bagi orang yang ber-Taqwa. Di dalam al-qur’an telah di jelaskan apa – apa yang sebenarnya dapat menjadikan manusia di timpa adzab atau musibah.
Nabi Muhammad diutus Allah menjadi penutup para nabi dan Membawa Al-qur’an sebagai petunjuk dan pedoman bagi orang yang ber-Taqwa. Di dalam al-qur’an telah di jelaskan apa – apa yang sebenarnya dapat menjadikan manusia di timpa adzab atau musibah.
Lalu adakah hubungan antara akhlak dan kesehatan, Allah telah menjelaskan di salah satu ayat-Nya :
Qs.Yunus ( 10 ) : 57
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Qs.Yunus ( 10 ) : 57
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Qs.Asy-Syuuraa[42]:30. Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
Hal ini diperkuat lagi oleh firman Allah SWT sebagai berikut:
Dan Sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang kecil (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (kejalan yang benar). QS: As-Sajdah 32 : 21
Disebutkan “azab yang kecil didunia” berarti sesuatu yang berhubungan dengan azab pastilah amat tidak mengenakkan. Apa saja yang tidak mengenakkan buat kita didunia ini? Pastinya adalah musibah, tabrakan, kecurian, kerampokan, kena tipu, diejek dan dihina dan banyak lagi termasuk didalamnya adalah terkena suatu penyakit.
Ayat yang tersebut diatas lebih memperjelas lagi keinginan Allah SWT menurunkan suatu musibah semata-mata karena Allah SWT sayang kepada kita.
Kita diingatkan dengan sakit agar kita segera sadar dan segera kembali kejalan yang benar, jalan Allah SWT yang sesuai dengan Al-Qur’an dan itu semua dimata Allah SWT hanya azab yang kecil saja.Apakah kita pernah berpikir lebih jauh apa yang dimaksudkan Allah SWT dengan“sebelum azab yang lebih besar (di akhirat)”
Setelah Allah menerangkan bagaimana manusia bisa menjadi menderita, terkena musibah (sakit ), maka di ayat yang lainnya Allah telah memberikan jalan keluarnya :
1. Qs. Asy – Syuuraa ( 42 ) : 31
Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah.
Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah.
2. Qs. Al-A’Raaf [7] : 55.
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
3. Qs. Al-A’Raaf [7] : 56.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Bagaimana aplikasi dalam kehidupan sehari-hari kita?
Dalam hati kita ada “nafsu”. Nafsu inilah yang menggerakkan kita untuk saling mencaci orang di sekitar kita. Nafsu itu membuat kita menjadi meremehkan orang lain. Nafsu itu menggerakkan telinga kita untuk menolak nasehat. Nafsu menggerakkan otak kita menjadi su’udzon, curiga dan selalu merasa yang kita pikirkan adalah yang paling benar. Nafsu ini yang menggerakkan jantung kita sehingga kita merasa pandai, sombong dan kaku. Nafsu ini yang menggerakkan kaki dan tangan kita untuk marah dalam menyikapi hidup. Penyakit yang nanti akan muncul, biasanya berupa stroke, pusing, sariawan, radang tenggorokan,kanker (segala jenis), bengkak jantung dan penyakit lainnya. Lalu bagaimana cara menyembuhkannya? Caranya adalah dengan kembali pada Allah SWT., memohon ampun, “Wama ashobaka min sayyiati fa minnafsi” bahwa semua bencana karena perbuatan kita. Berarti, kalau kita mendapatkan bencana berupa penyakit, jika itu dari perbuatan kita, marilah kita mohon ampun kepada Allah SWT.
Prinsip dasar terjadinya kesembuhan disini adalah dengan menekankan pemahaman bahwa: semua penyakit berasal dari perbuatan tangan kita sendiri, yaitu dari tingkah laku kita sehari-hari yang kurangbaik atau dengan kata lain akhlak kita yang tidak sejalan dengan tuntunan Al Qur’an. Sehingga menyebabkan Allah SWT menurunkan suatu musibah berupa penyakit salah satunya agar semata-mata kita kembali ke jalan yang benar.
Hal ini sesuai dengan salah satu ayat diatas ; Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu. Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah. QS: As-Syuura 42 :30-31
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
sumber:
No comments:
Post a Comment